Kamis, 20 September 2012

Ngabuburit




        Hallo sobat semua, saya mau belajar menulis nich, makanya memberanikan diri buat blog ini, ya meskipun disana sini masih banyak kekurangannya harap dimaklumi ya. 

        Langsung aja dech, karena berani nulisnya baru aja, jadi kejadian yang sudah lewat tetep aja ditulis ulang, gak apa-apalah, sambil memutar memory dan menajamkan daya ingat, bukan begitu sobat. Saat itu kira-kira H-5 jelang lebaran Idul Fitri 1433 H, aku diajak sama bapak muter-muter ceritanya, tujuan pertama ke daerah klewer mau mengganti kaca mata bapak yang sudah gak enak dipakai, namanya aku jarang-jarang pergi ayuuk aja kalau diajak jalan, secara tinggal bonceng sambil refresing...

           Kata ngabuburit adalah suatu istilah dari Bahasa Sunda yang umum dipakai pada saat menjelang berbuka puasa. Sambil menunggu waktu berbuka biasanya kita isi dengan kegiatan yang menarik (fun) hanya sekedar untuk menghabiskan waktu.Ngabuburit berasal dari kata burit, sebuah representasi waktu yang menunjukkan mulainya malam hari. Ngabuburit artinya mengisi waktu hingga burit tiba.

        Sore itu ada beberapa orang yang  antri juga, pasar klewer dari jauh penuh dengan mobil-mobil plat luar, mungkin pada sibuk memborong buat keperluan lebaran. Aku hanya bisa memandang dari kejauhan sambil sebentar-bentar memperbaiki posisi dudukku yang sudah mulai tidak nyaman. Tidak berapa lama kacamata bapak sudah selesai di ganti, sambil dicoba-coba akhirnya kita berdua bergegas pergi dari tempat itu, siang itu matahari memancarkan sinarnya dengan kuat hingga udara seakan mengeluarkan panas yang sangat. Perjalanan diteruskan ke arah bandara di daerah asrama Haji Donohudan, dalam hati bapak mau ngajak kemana lagi nie, menempuh jalan berliku dan tidak begitu lebar sampailah kami di sebuah waduk, yang aku tahu diberi nama Tengklik, sebuah waduk yang bisa mengairi sawah-sawah disekitar daerah tersebut, sesaat kami disana sambil menikmati panorama sore dan hembusan angin waduk.

Waduk Tengklik di Sore Hari


Jalan Menuju waduk
 

     Setelah puas menikmati angin yang semilir, kami lanjutkan perjalanan ke arah bandara, ternyata bapak sudah tahu jam berapa nanti pesawat akan take of, kami pun berhenti di pinggir bandara, yang ternyata juga dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menyaksikan pesawat take of dan landing. Selang beberapa lama kemudian ternyata benar ada pesawat yang mau take of, sayang nya tidak bisa aku abadikan lewat kamera hp. Puas menyaksikan atraksi pesawat kami pun akhirnya pulang, sedikit cerita yang mungkin sobat semua juga pernah mengalami nya, mudah-mudahan bisa berbagi cerita lagi. 

Berhubung hari sudah mulai gelap, kami pun bergegas pulang karena sebentar lagi waktunya berbuka puasa, meskipun hanya sesaat tapi perjalanan bersama bapak sangatlah menyenangkan, dan mudah-mudahan ada waktu lagi bisa mengulang yang sama, InsyaAllah.












































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari ya tulisan ini, saya akan sangat berterima kasih sekali.